Pertanyakan Slogan Kapolri "PRESISI" Dengan Maraknya Peti Di Kab. Sanggau



Sanggau Kalbar - Apakah Tambang Emas Illegal di Desa Semerangkai Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat itu sengaja dipelihara oleh Bapak Kapolres Sanggau atau Bapak Kapolda Kalbar?, pertanyaan ini layak dilayangkan sebab Tambang Emas Illegal di Desa Semerangkai sampai hari ini masih saja beroperasi 21/4/2025", kata Erikson Ketua DPC PWRI Sintang.

"Tampak Diperkirakan ratusan set PETI di wilayah Semerangkai dan sekitar bantaran Sungai Kapuas dengan santai beroperasi, dan kejadian ini semakin memperkuat Dugaan bahwa Aparat penegak hukum Mulai dari tingkat Polsek, Polres, Polda Kalbar terlibat dalam pembagian uang setoran dari 33 juta rupiah, bagaimana tidak faktanya para pekerja tambang emas illegal di semerangkai tetap beroperasi dan kebal hukum tanpa ada tindakan dari aparat Kepolisian di Kalimantan Barat", ujarnya.

"Gencarnya pemberitaan di berbagai media online soal Tambang emas Illegal di Desa Semeramgkai bukan mengurungkan niat para pekerja untuk berhenti Aparat Kepolisian bergerak, namun semakin memperkokoh pondasi para penambang Emas illegal karena  pada sebelumnya telah mencuat uang sogok sekitar 33 juta per set di beberapa media online dan bahkan kita menduga uang tersebut mengalir ke aparat penegak hukum di wilayah Polda kalbar Faktanya Aman aman saja Pekerja Peti bekerja", pungkas Erik.

"Dan sebagai "Warning" juga bagi Aparat Penegak Hukum Kepolisian Kalbar bahkan bisa juga dipertanyakan Slogan Bapak Kapolri  "PRESISI", bahkan bisa saja semakin memperburuk citra kepolisian Republik Indonesian gara gara tambang Emas desa Semerangkai Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau atau di bantaran Sungai Kapuas", jelas Erik.



"Permintaan kita pada sebelumnya agar Kapolda Kalbar harus diperiksa terkait Penyataan beliau 100 hari kerja "Perang Melawan Tambang emas Illegal Di Kalimantan Barat"  Faktanya Sekarang ini Marak PETI Di Kabupaten sanggau dan bahkan di Kabuoaten Sekadau atau bantaran Sungai Kapuas", tegas Erikson.

"Sepertinya PETI, Cukong dan APH di Kalimantan Barat sudah TerStruktur, Faktanya PETI sudah semakin Menjadi-jadi, Oleh Kerusakan Lingkungan Maka Masyarakat Kalimantan Barat Harus Mempersiapkan Diri Menerima Peristiwa atau Kejadian yg sangat Dahsyat Akibat Kerusakan Lingkungan", kata Erik menambahkan.

"Maka untuk memperbaiki Citra Kepolisian kita berharap agar Polda Kalbar turun langsung ke lapangan tertibkan peti di bantaran Sungai Kapuas Semerangkai sanggau dan Kwari kab. Sekadau", pinta Erikson.


//red. Ps.tim

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama