Sintang Sintang - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat daerah Heri Jambri mengingatkan masyarakat untuk menghindari "panic buying" atau pembelian secara banyak karena kekhawatiran terhadap kelangkaan bahan bakar gas elpiji 3 kg.
Setelah melakukan peninjauan serta mendengarkan keluhan masyarakat baik secara langsung dan melewati via wahatsapp beberapa waktu lalu, didapati bahwa ketersediaan bahan bakar bersubsidi tersebut masih menjadi permasalahan karena banyak kita lihat di medsos yang di posting langsung oleh masyarakat.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat, untuk menghindari "panic buying" terutama pada saat "peak season". Seperti juga kali ini, bahwa kelangkaan gas melon pun terjadi setelah Idul Adha beberapa waktu lalu.
Selain itu, legislator tersebut juga menyatakan pentingnya penegakan hukum untuk para begal elpiji subsidi, yakni adalah orang-orang yang mengoplos gas elpiji subsidi.
"Untuk itu, wakil ketua DPRD kabupaten sintang mendukung Pertamina untuk mengambil langkah tegas bersama penegak hukum," ujarnya Heri Jambri.
Pada kesempatan itu Herry Jambri juga meminta agar Pertamina terus menyempurnakan sistem elektronik untuk suplai gas Elpiji, yakni dari Pertamina, SPBE, Agen, dan Pangkalan sehingga stok selalu termonitor dan jika terjadi kekurangan dapat segera diisi.
"Sistem elektronik ini kemudian dilanjutkan untuk pembelian gas Elpiji subsidi oleh para penerima yang berhak dan telah terdaftar," kata Heri.
Dia juga meminta agar, "Keberadaan pangkalan sebagai lini akhir pembelian bahan bakar gas bersubsidi tersebut, harus terus ditambah, khususnya pangkalan-pangkalan kecil harus diperbanyak sehingga seluruh lini penjualan masuk ke dalam sistem, Serta bisa merata ke seluruh masyarakat baik di kota sampai ke desa desa terpencil", pinta Heri J, 25/7/24.
// red.paris
Posting Komentar